Minggu, Januari 31, 2010

JAVA JAZZ 2010 is coming to town!

Category: Entertainment

Bertahun-tahun yang lalu, di sebuah kota kecil, seorang gadis cilik sedang bermain boneka di lantai kamar orang tuanya. Mami dan Papi sedang menonton acara film malam hari di TV. RCTI. Tiba2 perhatian si bocah berpaling dari mainannya ke layar TV. "JAMZ presents... Earth Wind and Fire..." Cuplikan lagu September mengalun rancak. Si bocah terpaku.

"Suatu hari nanti aku akan tinggal di Jakarta, dan aku akan menghadiri acara2 musik live seperti itu."

Pada Java Jazz Festival yang pertama, tahun 2005, tekad itu menjadi kenyataan.

That little girl, off course, was me...


***

Senin, Januari 25, 2010

A Lift for Gloomy, Rainy Days

Category: Tips

Beberapa minggu terakhir ini hujan tiada hentinya mengguyur Jakarta. Tiap hari saya dibangunkan oleh langit kelabu dan udara nan dingin menggigit. Bener2 bikin saya pengen kembali meringkuk di bawah selimut dan tidur meringkel seperti anak kucing; meneruskan mimpi2 indah yang terputus oleh dering weker. Sampai akhirnya snooze button dari HP tua saya bernyanyi ribut, meningkatkan derajat kewarasan kembali ke dunia nyata. Gak bangun = gak kerja. Gak kerja = gak dapet gaji. Gak dapet gaji = gak punya duit. Gak punya duit = gak makan, gak bayar kos, gak shopping... Wah, wah, wah... Koq urusannya bakal jadi panjang yak.. Oke, oke, saya kudu bangun dan keluar berjuang mencari sesuap nasi. Coz' I've got bills to pay! @_@

Dalam situasi yang serba kelabu dan gloomy seperti ini, sungguh sulit untuk tetap mempertahankan sikap ceria dan penuh senyum. Gimana enggak, lha wong lihat abu2 di mana2. Muram. Suram. Dan mem-bo-san-kan.

Tapi saya tidak mau tinggal diam dan menunggu sampai matahari kembali bersinar dan dunia kembali penuh warna.

Karena itulah saya memutuskan untuk mengimbangi suasana yang kelabu dengan warna-warna cerah. Saya tak bisa mengubah cuaca di luar sana, tapi saya bisa menambah sentuhan manis di sana-sini supaya kamar saya kelihatan lumayan ceria.

Dan inilah beberapa contoh "hasil karya" saya... ^__^ Saya sengaja memakai banyak warna merah, tema oriental dan koleksi benda-benda yang "berpasangan" karena sekarang sudah lumayan dekat Valentine's day and juga Xincia alias Imlek. Harap maklum kalau kualitas fotonya kurang bagus yaa...


Saya membuat "table centerpiece" untuk meja di kamar saya. Saya menggunakan kotak merah bekas - untung belum saya buang - dilapisi potongan kain warna pink pucat bermotif bunga-bunga persik pink cerah sebagai alasnya. Percaya tidak kalau kain pink dari bahan satin yang saya pakai adalah wadah tisu dari kain yang sudah jebol? Bagian bawahnya yang usang saya lipat ke dalam hingga tidak kelihatan dari atas. Bodo amat, saya tidak mau mengeluarkan uang untuk pajangan yang paling akan saya pakai sebulanan, sesudah itu pasti saya sudah bosan dan kepingin ganti tema dekor kamar, hihihi...

Di atasnya saya mengatur koleksi beberapa benda cantik yang saya punya: kristal teratai warna pink, kristal apel pink dan biru yang saya bawa dari China. Kristal berbentuk sepasang merpati merah-hijau yang saya bawa dari rumah saya di kampung. Bunga kecil dalam pot kristal suvenir kondangan yang saya cat ulang dengan spidol keemasan dan cat kuku pink transparan supaya kelihatan seperti baru lagi. Kura2 dan gajah mungil dari giok hijau yang saya beli di Chinatown di Sydney. Bekas botol parfum mungil gratisan yang sudah kosong berwarna pink-lavender-turquoise. Sepasang sepatu kaca mungil berhias pita pink dan baby blue serta satu set peralatan minum teh mini dari porselen putih-biru yang saya beli di toko Great value. Itu lhoooo toko yang menjual semua barangnya seharga 5000-an. Murah meriah!

Wadah tisu-nya dari seorang teman yang berbaik hati membawakan oleh2 dari Hongkong. Patung kura2 porselen saya beli di Pekanbaru. Lilin wangi merah-pink dari Vivere, hadiah ulang tahun saya tahun lalu. Cupu giok hijau bertulang tembaga oleh2 nyokap dari China.

Pendeknya, saya berusaha memanfaatkan apa yang saya sudah punya, tanpa harus membeli barang2 baru yang akan membuat sesak kamar saya dan menambah sampah di bumi tercinta ini. (Dan menguras dompet tentunya, hehehe...)


Ini adalah another centerpiece yang saya tata di sebelah TV. Seperangkat alat minum teh imut dalam kotak merah, terbuat dari porselen warna-warni. Tak kelihatan di foto, tapi benda-benda mini itu masing2 berlukiskan beberapa wanita bergaun indah yang sedang minum teh di kebun. Cantik sekali. Saya beli dari seorang pedagang kaki lima di Beijing. Percaya tidak kalau harganya hanya 10,000 perak? Sepasang telur porselen biru putih dari Medan. Pajangan dari sepotong ubin yang dilukis pemandangan danau, kapal dan Gunung Fuji. Tiga bentuk "uang2an" warna emas yang saya beli di Mangga Dua. Warna-warninya yang cerah seakan "bersorak" di dalam kamar saya, sekalipun di luar mendung atau hujan.

Sebentuk bantal berbentuk hati warna merah dengan sulaman "I Love You" dari benang pink menambah semarak kursi sudut saya, walaupun sang bantal membuat saya teringat cowo penipu yang memberikannya, hehehe...

Dan terakhir, saya mengatur ulang lemari pakaian saya. Rak-raknya saya lapis dengan kertas kado warna-warni. Ada yang bergambar Hello Kitty, ada yang bergambar bunga2an, dll. Saya sampai ter senyum2 sendiri kegirangan melihatnya. Ternyata barang sehari-hari bila diatur dengan rapi juga manis dipandang mata. Lemari pakaian saya jadi terlipat apik, pakaian2 rapi tertata dan diatur sesuai urutan warna. Kertas alasnya yang berwarna-warni tampak bagaikan background sebuah lukisan. Koleksi scented candle saya menambah keindahan dan membuat koleksi pakaian saya senantiasa berbau wangi. Hmmm...
Ini namanya decorate without decorating!
Dengan tulisan ini saya mengajak teman2 semua - terutama yang cewe2 nih - mari memberikan nuansa ceria di rumah, meja kantor, atau kamar dalam cuaca yang gloomy ini. Pasti teman2 akan merasakan kesenangan tersendiri.
Though it's gloomy outside, doesn't mean it has to be gloomy inside!
***

Sabtu, Januari 09, 2010

My Car

Category: Daily Life

Today let me tell you about my car... ^__^


Mobil saya adalah salah satu mobil kecil mungil yang sering disebut city car.


Itu lhoooo... mobil2 mini dengan warna2 permen nan imut seperti silver, pink, lavender dengan merk2 Karimun, Hyundai AtoZ, Cherry QQ, Ceria, dll.

Teman2 sering ngeledekin saya mobil saya yang kecil mungil dan "malang" ini.

"Orangnya jangkung koq mobilnya kecil amat."
"Sok imut banget sih mobilnya, biar gampang nyelip2 ya..."
"Idih, udah gede mobilnya masih sok ngimut..."
"Gak mampu beli mobil yang bagusan dikit lo... Posisi udah manager mobil murahan gitu..."
"Barbiiieeeee...."

Ya iyalah. Bukan cuman mobil saya kecil, mungil dan imut. Di kaca belakang berjejer boneka2 beraneka warna dan bentuk mulai dari beruang2an, kelinci dan kura2. Jok nya warna abu2 muda. Gantungan kuncinya pink dan silver dengan logo "Princess".


Sok ngimut? Embeeeeeeerrrr...

Murah? Iya lah... Lha wong saya beli-nya second. Saya ogah beli mobil baru. Pertama, saya gak hobi mobil. Cewe mah hobinya baju, bukan mobil. Kedua, otak finance saya tahu bahwa pada umumnya, mobil, tidak seperti logam mulia atau properti, bukanlah investasi yang bagus. Begitu dibeli, nilainya langsung turun. Makanya saya gak "rela" beli mobil baru. Kecuali kalau duit saya sudah omber banget nget nget. Saya membeli mobil bekas seorang noni2 eksekutif, waktu itu umurnya sudah 4 tahun. Umur mobilnya maksud saya, bukan umur noni2nya. Mengapa 4 tahun? Karena biasanya sesudah umur 4 tahun harga mobil tidak turun terlalu banyak. Finance sekaleeeee...


But let me tell you something. I L-O-V-E that little car! I love the shape, the cuteness, the reliability and the durability. Mesinnya bandel. Bensinnya ngirit. Cukup diisi Premium doang. Low maintenance. Dan penampilannya yang cewe banget. Plus, alasan utamanya adalah: itu adalah mobil pertama yang saya beli sepenuhnya pake duit saya sendiri, cash. Mobil pertama saya dulu Honda Accord warna silver yang sangat saya sukai. Dan kalau mampu suatu saat kelak saya ingin naik Honda Accord lagi. Tapi dulu itu kan dibeliin ortu. Kalau yang ini murni hasil jerih payah saya, biarpun gak sekelas Accord.


Saya merawatnya baik2. Ganti oli dengan teratur. Tune up. Isi angin. Urusan cuci mobil saya pasrahkan pada penjaga kos yang saya kasih duit tiap bulan. Se sayang2nya saya sama si mobil, tetap saja saya ogah nyuci mobil sendiri seperti yang biasa saya lakukan dulu di Amrik.


Dan hari ini mobil saya keliatan ekstra cantik. Kenapa? Karena baru saja dipoles. Kinclong! Yang bikin saya kegirangan, saya berhasil menemukan seorang tukang poles yang mau datang ke kos dan mengerjakan pemolesan dengan biaya relatif murah: bodi, kaca, interior dan mesin cukup 300 ribu rupiah saja. Kalau di bengkel pasti sekitar 400 ribuan, jadi saya ngirit 100 ribu.


Waktu ngeliat si mobil sehabis dipoles, dengan bodi-nya yang jadi mengkilap, saya rasanya seneeeeng banget. Tiffany sudah cantik.


Tiffany? Yap, itulah nama yang saya berikan buat si mobil.


And I looooo-v-e that tiny, winny, cuty, little car of mine!

***

Minggu, Januari 03, 2010

Goodbye 2009... Hel-looo 2010...


Category: Feelings & Thoughts

Lama tidak nge-blog, tau2 sudah tahun 2010. Tahun 2009 adalah tahun yang luar biasa warna-warni buat saya. Gimana enggak? Dalam tempo 365 hari ada banyaaaak sekali kejadian...

Kena PHK

Nasib... nasib... Biarpun saya sering mengomel tentang kerjaan saya, ngedumel saat kudu bangun pagi untuk ngantor setelah hura2 semalam suntuk, pengen nabokin rekan kerja yang nyebelin banget; tapi toh ternyata jadi pengangguran lebih enggak enak lagi. Tiap pagi bangun bingung sendiri enaknya mau ngapain. Ngajakin teman jalan, mereka pada sibuk kerja. Ngobrol sama temen2 jadi enggak pede karena mereka semua dengan lincahnya bisa bercerita tentang dinamika kantor beserta pernak-perniknya, sedangkan saya cuma bisa pasang senyum kaku bin palsu sambil dalam hati berdoa semoga topik cepat berganti jadi gosip bintang sinetron ato apalah sehingga saya tidak tambah frustrasi.

Kehilangan teman
PHK ternyata ampuh untuk menyeleksi siapa teman beneran, siapa teman gadungan dan siapa teman butuh doang. Istilah ini saya pinjam dari seorang rekan yang juga kena PHK dan mengalami nasib sama sama saya. Beberapa teman sekantornya yang tadinya akrab mendadak jadi sok sibuk dan menghilang tanpa berita. Lebih sakit hati lagi, 3 bulan kemudian ketika teman saya ini mendapat kerjaan baru yang jauuuuh lebih baik daripada kerjaan lama, "teman2" sialan itu pada mendadak nongol dengan sok akrab dan tanpa tahu malu minta nitip2 CV. "Gue jawab dengan manisnya, oooo silakan email aja resume kalian. Terus gue delete semuanya. Dasar ular beludak bermuka dua!" kisahnya dengan emosi. Yah, paling enggak teman2 yang ada di sekitar saya sekarang adalah teman2 beneran, dalam susah dan senang.

Belajar ngirit
Kena PHK tentu saja jadi tidak ada pemasukan. Dengan sendirinya saya musti mengerem hasrat belanja saya yang kadang gila2an. Mengurangi jalan ke mal. No more clubbing. Acara makan2 di resto2 mahal di Kemang ganti makan2 di fast food atau resto murah meriah. Tapi bagus juga. Lemari baju saya jadi lega karena saya punya waktu untuk menyeleksi baju2 yang tak terpakai dan tak beli baju baru sama sekali.

Belajar memperhatikan orang lain
Justru di saat susah saya jadi lebih berempati pada orang lain. Status pengangguran membuat saya sempat meluangkan waktu untuk mengorganisir kegiatan amal. Biasanya saya cuma nitip duit karena sok sibuk dengan kerjaan dan acara hura2.

Pacaran dengan cowo buaya sialan
Status pengangguran rupanya membuat mata hati saya jadi juling. Antara bulan September-November saya sempat pacaran kilat dengan seorang cowo ganteng, tajir, keren yang ternyata sudah punya cewe! Sedihnyaaa... Udah pengangguran, dijadiin ban serep pula! Untungnya cepat ketahuan sehingga sebelum terlambat saya bisa tendang jauh2 tuh cowo! Bodo amat dia naek BMW 750 lebih. Harga diri dan moral nilainya lebih dari itu!

Kenalan dengan Head Hunter
Status pencari kerja aktif membuat radar saya jadi lebih tajam terhadap kehadiran head hunter. Walaupun akhirnya saya mendapatkan kerja dari network, bukan dari head hunter, saya sangat gembira berkenalan dengan banyak head hunter selama satu tahun terakhir ini. Malah beberapa di antaranya jadi teman saya, bukan sebatas professional network.

Penyakitan
Tahun 2009 saya mengalami berbagai penyakit yang aneh2. Bukan penyakit berbahaya sih... tapi menjengkelkan sekali. Coba bayangkan, masa cewe sebesar saya sakit belekan, biduran, mimisan... Semasa kecil aja saya gak pernah yang aneh2 kayak gitu... Karena saya tidak lagi ter-cover asuransi kantor, terpaksalah saya mencari obat2 tradisional atau generik.

Main petak umpet dengan ortu
Untuk pertama kali dalam hidup saya berbohong habis2an sama ortu. Mereka gak tau kalo anaknya dipecat dan udah ber bulan2 nganggur. Biasanya saya sangat terbuka dengan mereka, tapi kali ini saya memutuskan untuk tutup mulut rapat2. This is my problem. Not theirs. Mereka sudah membesarkan saya. Biarlah sekarang mereka menikmati hari tua dengan tenang.

AKHIRNYA... dapet kerjaan baru!!! ^___^
Setelah pencarian selama 9 bulan akhirnya lahirlah si bayi yang bernama "Kerjaan Baru". Horeeee!!! Saya akan mulai gawe di kantor baru besok pagi. Doakan yah! Sebenarnya saya sudah beberapa kali mendapat tawaran kerjaan lain, tapi saya kurang sreg. Entah karena lokasinya yang nun jauh di Tangerang - saya ogah pindah dari lokasi saya sekarang di Sudirman - , gajinya kurang oke, atau insting saya mengatakan calon bos saya bukan tipe bos yang bakal cocok. Ho!

Jangan salah. Saya pernah mendengar bahwa pasangan hidup mempengaruhi 90% kebahagiaan di rumah, dan bos mempengaruhi 90% kebahagiaan di kantor. Padahal tiap hari saya bakal menghabiskan 8 jam atau lebih di kantor. Dan satu2nya kesempatan untuk memilih bos adalah pada saat interview! Sesudah mulai kerja kita tidak bisa lagi memilih bos.

Overall, 2009 hase been an amazing year. I've learned a lot, lost a lot and gained a lot.

So, thank you 2009! Welcome 2010!

***