Sabtu, Februari 27, 2010

Seprei Baruuu...

Category: Daily Life

Long wikeeeeeen!!! Walaupun tahun lalu saya sempat ber bulan2 nganggur, toh pada status saya yang sekarang sudah jadi buruh kembali alias udah gak jobless, teteup saja saya bersemangat luar biasa menyambut yang namanya long weekend. Yah, sama seperti 99% karyawan lainnya, saya rasa.

Kalau long wiken begini, cewe jomblo kayak saya ngapain aja ya?
Tadinya saya rencana ke Bali, tapi karena baik saya maupun teman2 sama malasnya jadi organiser yang ngurus tiket, hotel, dll dan malah dorong2an sendiri, akhirnya long wiken cukup dihabiskan di Jakarta tercinta.

Tak apa, banyak yang bisa dilakukan tanpa harus ke luar kota. Ke mal, ke Starbucks, makan2 bareng teman2 yang lama tidak ketemu, ke museum, ke kota tua, ke kebon binatang, ke TIM, ke GKJ, naik busway putar2 kota Jakarta... Lho, jangan salah, kapan lagi bisa naek kendaraan di Jakarta yang notabene punya jalur khusus, sigap menghindari kemacetan, dan cukup bayar 3500 perak sudah bisa duduk manis menonton gedung2 sepanjang jalan mulai dari Blok M sampai Stasiun Kota. Kalau bawa mobil sendiri mana sempat lihat kiri kanan dengan tenang.

Eniwei, tadi pagi saya janjian breakfast di Dunkin Donut bersama beberapa teman. Secangkir es coklat plus susu dan sepotong croissant sunny egg isi telor, keju, mayones dan sayur2an, cukup untuk mengganjal perut. Ditambah obrolan seru dengan teman2 sambil foto2. A truly delightful way to start a delightful Saturday!

Abis breakfast kita berpencar karena ada urusan masing2. Ada yang mau nge-gym, ada yang janjian lunch di mal lain,... Saya sendiri perlu belanja bulanan di Giant. Mumpung masih pagi, masih sepi, belum perlu sikut2an sama ibu2 dan bapak2 yang juga lagi belanja bulanan. Anak kos, kalau nekad tidak belanja bulanan, sudah pasti di kos bakal kelaparan.

Sebelum turun ke Giant saya sempat mampir ke toko kecil di LG yang menjual bedcover dan seprei. Sebenarnya saya tidak kepikir untuk membeli seprei, tapi pengumuman yang ditempel di pintunya membuat langkah terhenti. "Seprei 160x200 RP 100,000"

Wuih! Seprei ukuran queen cuma 100 ribu perak? Kaki saya yang tadinya mau langsung bablas ke Giant otomatis belok kiri masuk ke toko. Dan inilah hasilnya...


Saya beli 2 seprei, 1 warna pink dan 1 warna putih bersih. (Iya lah, kalau putih kotor pastinya engga ada yang mau beli!) Saya pikir, toh pemasukan uang sudah lancar kembali. Sudah waktunya saya memanjakan diri sedikit. Dan mengingat 8 jam dari 24 jam sehari saya habiskan di kasur - yang berarti 33,33% dari hidup manusia - melapisi kasur dengan seprei yang manis dan enak dilihat adalah sesuatu yang wajar dan worth it.


Kalau dilihat dari dekat baru kelihatan kalau bahan seprei-nya berpola bunga2 dan ranting kecil2. Yang putih juga berhiaskan pola yang sama. O iya, kantong kecil bergambar bunga2 di atasnya adalah pewangi lemari jasmine merk Stella yang saya beli di Giant. Baunya semerbak dan mirip sekali dengan bau bunga melati yang asli. Highly recommended. Mmm.. pasti nikmat betul tidur saya malam nanti, dengan seprei baru yang menyebarkan wangi bunga melati...

Nah, kalau yang ini impulse buying juga. Celengan keramik berbentuk babi2an. Sepertinya sisa jualan sebelum Imlek. Makanya harganya pun murah. Cukup 10 ribu saja. Makanya saya beli. Gak penting sih... Tapi yang namanya impulse buyer kalau sudah lihat barang imut yang murah meriah memang sudah diajak berpikir logis.
Nah, sekarang saya mau masak indomie dulu buat menu makan siang. Ditambah telur tentunya. Kalau enggak, mana kenyaaang? Kecian bener cih makan mie instant... Kan tadi pagi udah makan enak. Apalagi nanti malam saya mau dinner sama teman2 di Plaza Indonesia. Siang ber sakit2 dahulu, ber hura2 malam kemudian, hehehe...
Duh senangnya liburan dan punya seprei baru...
***

Sabtu, Februari 13, 2010

Gong xi fa cai with Love!













Category: Celebration
Gong Xi Fa Cai & Happy Valentine's Day! Hellooooo The Year of The Tiger!

Minggu, Februari 07, 2010

See No E, Hear No E, Speak No E

Category: Feelings & Thoughts


"I think what I often see is that people are afraid of fashion.. so that, because it scares them or makes them feel insecure, they put it down. On the whole, people that say demeaning thing about our world, I think that's usually because they feel - in some ways - excluded or, you know, not part of the cool group.. So as a result, they just mock it. Just because you like to put on a beautiful Caroline Herrera dress or - I don't know - a pair of J-brand blue jeans instead of something basic from K-Mart, it doesn't make you dumb person. There is something about fashion that can make people very nervous." (Anna Wintour, Editor in Chief of American VOGUE)

Ok, I'm not a big fan of Anna Wintour, or even VOGUE. I'll take Harpers Bazaar any day instead of "that bible of fashion". But she does has a point. People often mock something, pretend that they look down on something, because of envy. Because they can not get it, no matter how much they try.
Orang sering kali ber pura2 memandang rendah sesuatu, karena iri. Karena sesuatu itu - biarpun mereka gembar-gembor menjelek-jelekkan - adalah sesuatu yang sebenarnya mereka inginkan, tapi tak mungkin mereka miliki.
Saya termasuk cewe yang populer saat SMA. Alhasil, saya tak perlu kuatir tak ada jemputan untuk pergi ke acara2 sweet seventeen, tak perlu deg2an kalau tak ada yang mengajak saya dansa di pesta2, dan karena banyak yang cowo yang senang pergi sama saya, sering kali saya pergi dengan cowo yang ber beda2.
Nah, ada satu cewe yang nyinyir banget sama saya. Sebut saja namanya Ita. Dia selalu mengatakan pada semua orang, dengan nada sinis, bahwa saya adalah "cewe murahan yang gampang diajak sama cowo2". Tidak cukup caranya ngomong saja yang nyelekit, masih ditambah dengan dagu terangkat 5 cm dan mata disipitkan pula. Terus dilanjutkan dengan narasi panjang lebar bahwa "seorang lady sejati akan menjaga harga dirinya dan tidak segampang itu diajak keluar oleh cowo2 sembarangan, kita sebagai wanita terhormat wajib tahan harga supaya tidak di-cap murahan, cowo2 yang demen mengajak itu pastilah cowo2 tak bermutu..." Bla bla bla... Untung dia gak sekalian saja bilang kalau saya pake susuk buat menarik cowo2 itu!
Saya sempat heran juga, kenapa sih si Ita ini benci banget sama saya?
Sampai suatu hari, mama-nya Ita datang ke rumah saya, ngobrol dengan mama saya. Si Tante ini minta tolong sama mama saya begini" "Di mana sih anakmu belajar dandan? Ita kepengan belajar juga bagaimana caranya pake make-up. Lalu mbok tolong sekali2 kalau anak-mu pergi keluar sama cowo2 si Ita itu diajak. Dia selalu mengomel gak ada cowo yang ngajakin dia pergi. Katanya dia pengen seperti anakmu."
Saya sampai melongo waktu mami cerita ke saya apa yang mama-nya Ita bilang. Jadi ternyata semua omongan negatif Ita yang men jelek2an saya itu karena iri toh? Sebenarnya dia kepingin seperti saya, tapi enggak bisa, gitu! Padahal saya sampai introspeksi diri ber jam2, sebenarnya saya ini pernah berbuat salah apa sama Ita sampai dia kayaknya benci banget sama saya. Tau gitu kan dari dulu Ita saya ajak maen dengan cowo2 itu sehingga dia gak ngerem terus di rumah dan jadi semakin nyinyir!
Kasian...
Itu cuman 1 contoh. Masih banyak contoh lain. Misalnya syndrome "poor little rich kid". Anak orang kaya kalau di cerita2 selalu diceritakan kurang perhatian, sombong, manja, dll. Lalu tipikal film2 Hollywood yang acap kali bertema "revenge of the nerd". Cewe yang populer di SMA selalu di-cap jahat, licik, dan suka mempermainkan cewe2 yang tidak populer, berkawat gigi dan pemalu. *Helllooooo.... yang bikin film bego ato gimana? Cewe2 populer terlalu sibuk dengan teman2 dan kepopuleran mereka, gak sempatlah ngisengin cewe yang tidak populer. Emang kurang kerjaan apa!*

Lalu berapa banyak stereotype di luar sana yang mengatakan bahwa cewe cantik itu otaknya kosong, dan cowo ganteng itu pasti playboy?
Kenapa banyak omongan2 miring tentang orang kaya, cantik, ganteng, pintar, atau punya banyak kelebihan lain?
Tiga huruf: I-R-I.
Sirik.
Dan sirik tanda tak mampu.
Orang2 ini, biarpun dengan hidung mendongak bilang: "Lebih baik miskin tapi jujur." atau "Gw gak cantik tapi gak murahan kayak si Polan!" - seandainya dikasih pilihan sama Tuhan untuk mendadak jadi kaya atau cantik seperti si Polan, pasti langsung pada saat itu juga bilang "Ya, ya, ya! Mau, mau, mau!" dan mengucap syukur yang tak habis2nya. Jujur aja deh!
Poin saya adalah, semua manusia di dunia ini punya kekurangan dan kelebihan. Tidak semua cewe cantik itu jahat bin bego. (Makanya saya suka film Legally Blonde, karena menceritakan bahwa cewe cantik dan populer juga bisa pintar dan baik hati.) Tidak semua cowo ganteng itu playboy. Tidak semua orang kaya itu sombong. Banyak juga kok orang yang udah jelek, miskin, bego, masih sombong dan suka nge jelek2in orang pula.
Lagian ngapain iri? Who can tell what the future will bring? Ms. Ita Nyinyir sekarang sudah married dengan seorang suami yang - biarpun gak cakep - baik hati, setia dan sabaaaaar banget menghadapi kenyinyiran istrinya. Kasar2nya, Ita gak pernah punya "penggemar" yang laen. Seumur hidup yang pernah naksir dia ya cuma 1 cowo yang sekarang jadi suaminya itu. Sedangkan saya? Wuih! Yang naksir saya banyak, ngantre deh. Tapi karena terlalu banyak pilihan saya malah jadi gak married-married. Udah gitu blo-onnya, saya salah pilih mulu, jadinya tiap kali pacaran dengan cowo2 yang gak beres. Saya justru gak seberuntung Ita, cuma punya 1 cowo, tapi oke banget. Jadi sebenarnya yang patut ngiri itu saya donk, bukannya Ita!
In short, gak usah sok nge-judge lah! If you don't have anything nice to say, don't say anything.
See no evil, hear no evil, speak no evil.
Susah?
Jelaaaaaas lah! Kalau manusia serba sempurna berarti kita sudah di surga, bukan lagi di dunia fana. Tapi kita bisa berusaha toh? Dan bagi teman2 di luar sana yang sebel karena ada manusia2 usil yang suka ngomong jelek2 tentang kamu.. Tenang sajaaaaa! Itu cuma orang2 sirik yang pengen tapi gak mampu. Makanya cuma bisa omdo alias omong doang.
Yang penting kita yakin kita baek; dan tentunya: yang penting hepi!
***