Kamis, April 29, 2010

A Simple Gal's Journal - Thursday

Category: Daily Life

Today...

I am grateful for...
Ada orang yang sayang dan perhatian sama saya, biarpun ni cowo kadang annoying-nya amit-amit-amit... (Nelpunin 8 kali sehari dan gak mau diputus biarpun udah dibilangin lagi meeting itu annoying. Belum juga jadi pacar!) Ow, dan seorang teman sekantor pagi2 berbaik hati ngasi saya sebatang coklat toblerone. Yum! Tengkiuuuuu....

Today's activities...
Bangun pagi, kerja. Pulang jam 6 sore terus ketemuan sama temen2 di Plaza Senayan, dinner di Marche. Menunya: sayap ayam panggang dengan bawang, mashed potato, dan peppermint tea. Lumayan sih, tapi bumbunya kurang nyus.

I need to...
Merapihkan kamar! Gara2 tadi bangun kesiangan dan semalam gak milih baju, akhirnya baju2 yang gak terpakai berserakan di atas kasur dan lengan kursi... Hiks..

I'm praying for...
Kesabaran! Lots and lots of it!

I'm reading...
Janda-Janda Kosmopolitan-nya Andrei Aksana. Duh, pengen deh sepatu item putih seperti di foto cover buku!

I'm thinking...
Kenapa orang yang sudah married dan punya anak masih juga nyeleweng di luaran? (Temen saya ada yang status-nya lagi jadi piaraan bos. Pernah saya tulis juga di blog. Tadi kebetulan saya ketemu dia, makanya inget)

Here's a picture I'd like to share with you...
Dekor ruangan di salah satu sudut Marche: rak kayu dengan pelbagai pecah-belah porselen dan beling yang lucu2.


***

Rabu, April 21, 2010

Beauty & The Beast


Category: Feelings & Thoughts


Bukan, maksud saya bukan dongeng Beauty and The Beast yang Princess Disney itu.


Alangkah susahnya menjadi cantik! Bukan cuma cantik luar tapi juga cantik dalam. Ho! Siapa bilang cantik luar itu gampang! Kalau Anda kebetulan terlahir dengan tampang Natalie Portman atau Febi Febiola ya mungkin gampang. Baru bangun tidur kucek2 mata juga sudah cakep! Gak perlu dempul make-up segala. Cantik juga perlu disiplin lho.


Eh, eh, ngelantur.


Maksud saya, pada detik ini, saya seperti gambar di blog. Manis dan senyum2 di luar, tapi dalamnya bopeng2. Syerem? Yak, saya sendiri gak suka.


Anda pernah melihat gimana caranya membangun rumah? Membangun rumah ada tahap2nya. Tahap 1 piling. Tahap 2 mengecor. Dst. Kalau mandornya korupsi, dia bisa saja ngebut biar cepat selesai dan dengan biaya lebih murah: mengurangi bahan, menggunakan semen mutu kelas dua, malas menunggu fondasi kering, dll dll. Toh gak akan keliatan ini. Pas jadi rumahnya keliatan baik2 saja. Naaaa.... tunggu pada saat kena sinar matahari terik membakar dan hujan badai baru deh kelihatan kalau pas membangun serba jalan pintas. Cat ngelotok, tembok retak2, lantai keramik menggelembung. Itu akibat segala macam jalan pintas tadi.


Sama saja dengan karakter kita. Pada saat keadaan baik2 saja sungguh mudah buat saya menjadi cewe yang baek, manis, selalu ceria, murah senyum, dan menyenangkan. Tapi pada saat keadaan gak baek? Misalnya pas kena PHK, pas kita diperlakukan tidak adil, pas bos kita me maki2 kita di depan orang laen, pas bos kita dengan santai menandatangi cek 25 juta untuk "anak emas" nya untuk "pengeluaran lain2" padahal kita minta reimburse taxi 25 ribu saja susahnya bukan main?


Pada saat seperti itu sungguh susah menjadi manis dan menyenangkan. Adanya mulut ini pengennya menjawab dengan nada pahit plus sinis. Nyindir. Gak puas.


Karakter kita yang sebenarnya akan kelihatan jelas pada situasi yang susah atau tidak menyenangkan. Pada saat badai menerjang, akan keliatan aslinya, siapa yang sungguhan manis dan baik, siapa yang manisnya palsu.


Saat ini pun, dengan segala alasan bad mood lah, pms lah, whatever, saya merasa seperti di gambar ini. Dalam benak saya banyak sekali pikiran2 beracun, perasaan jengkel, perasaan diperlakukan tidak adil, sirik, pengen nabok, dll. Dan celakanya mulut saya jadi susah dikontrol. Ikutan sinis. Ngasih jawaban nyinyir dan dengan nada menyindir.


Saya tau bahwa itu jelek. Percayalah. Saya tahu.


Tapi bukan main susahnya mempertahankan keceriaan dalam situasi di mana hati ini memberontak dan mo marah2.


Padahal, logikanya saja, apakah dengan bersikap nyinyir masalah akan selesai?


Gak juga. Yang ada yang dinyinyirin mencatat dalam hati dan menganggap kita jelek. Kekanak-kanakan. Gak dewasa. Kagak profesional.


Saya tahuuuuuu..... Tapi teteup aja susaaaaaaaah...


Makanya saya pulang cepet dan memutuskan untuk ngelingker saja di kasur di kos. Daripada di kantor mulut saya mengucapkan hal2 yang bikin nyesel nantinya.


Alangkah susahnya menjadi cantik luar-dalam!


***

Minggu, April 18, 2010

Afraid of Commitment or Just Plain Lazy?


Category: Feelings & Thoughts
"Kamu bukannya tidak punya waktu buatku! Kamu cuma takut sama yang namanya komitmen! Iya kan!"
Saya diam saja. Sudah sebulan ini ada seorang cowo pe-de-ka-te sama saya. Hampir tiap hari kami jalan bareng. Tapiiiii... ada tapinya nih, saya selalu menerima ajakan jalannya dengan senang hati setiap Senin sampe Jumat, tapi tidak untuk Sabtu dan Minggu.
Kenapa?
Karena kalo saya jalan sama dia pas malam Minggu, rasanya koq sudah berasa pacar beneran.

Lha apa salahnya?
Nah, itulah! Makanya hari ini doski meledak dan nuduh saya takut komitmen.
Am I? Does commitment scare me?
Saya berusaha jujur pada diri saya sendiri. Dan jawabannya adalah: maybe. Perhaps. Mungkin.

Soalnya... yah, soalnya... Any kind of commitment bikin bulu kuduk saya berdiri dan rasanya pengen lari se kenceng2nya. Mulai dari komit untuk ikutan bible study seminggu sekali, sampe komit jadi MC acara kantor.
Mari saya jelaskeun...
Pas jaman sekolah saya termasuk siswi yang aktif dan populer. Dengan sendirinya banyak tawaran mulai dari ketua kelas, ketua regu Pramuka, sampe jadi calon anggota OSIS. Tapi ternyata pada sejarahnya, saya cuma 1 kali saja bener2 menjabat sebagai ketua kelas. Lainnya saya memilih buat jadi sekretaris ato bantu2 jadi panitia apa lah, asal bukan posisi yang tetap. Saya ogah komit untuk jabatan formal.
Bible study seminggu sekali. Awalnya sih karena gak enak diajak teman. Naga2nya bulan pertama masih rajin hadir seminggu sekali. Bulan kedua absen mulai bolong2. Teman2 mulai pada nelpunin, nanyain kenapa saya koq gak dateng. Cilakanya, telpon2 itu justru bikin saya merasa terpojok dan privacy saya ditembus dengan tidak menyenangkan. Dan biarpun saya manusia yang termasuk bawel dan keliatan-nya "terbuka", sebenarnya privacy sangat penting buat saya. Makin ditelponin, makin sering saya bolos bible study, sampe akhirnya mandeg sama sekali. Padahal kalo pas ketemu temen2 terus diskusi soal bible, saya paling semangat. Kesimpulan, bukan bible study-nya yang saya ogah, tapi komitmen kudu nongol seminggu sekalinya yang bikin saya merasa terpaksa terus malah ilfil.
Saya juga ogah tampil di acara kantor jadi MC ato nyanyi biarpun teman2 bilang saya hobi ngocol dan suara saya lumayan oke. Kenapa? Karena saya ogah laen kali diminta lagi dan kudu latihan segala. Males!
Jadinya sebenarnya saya ini apa? Afraid of commitment or just plain lazy?
Kalo males, koq saya bisa komit dateng ke kantor tiap hari? Ikutan proyek? Ngintil bos meeting ke mana2 dengan sumringah?
Kalo takut komitmen, lha kok saya bulak-balik pacaran? (Biarpun PL2 alias putus-lage-putus-lageeeee) Terus kok dulu di Amrik saya bisa piara anjing? Kan kalo piara anjing saya komit ngebawa si anjing jalan2 tiga kali sehari ke park, ngasih makan, mandiin dll? Nah lo!
I need some time to think. Saya bingung.
***

Perhaps This Is Why I'm Still Single


Category: Feelings & Thoughts


Just my lil' rants for today...



  1. If you act strange then I ask you "What's wrong?" and you answer "Nothing" or "I'm just tired." or "I'm busy"; then I will act like there's nothing wrong or you're just tired or you're busy. I know you're lying, but it's just not worth the hassle. I'm not a mind-reader. Say what you want.

  2. The beginning of a relationship is about getting to know each other; not to probe everything about each other. There is a boundary and if I don't let you in just yet, don't push.

  3. I said yes yesterday. I said yes 2 days ago. If I say no today, it's not about playing hard to get. It's just a no. And no, I don't have to justify nor explain anything to you on why I say no today.

  4. I'm going overseas next month, for a 3-day vacation. If I refuse to tell you where, it's not because I don't trust you. My destination for a vacation is not a big secret anyway. It's just that we've just known each other for a month, and I don't feel comfortable having to report to you about everything. Not yet.

  5. If sometimes I don't pick up the phone, it's because I don't feel like picking up the phone. I do that from time to time especially when I'm dead tired; with anyone. Don't take it personally.

  6. Privacy is very important to me. In the next stages of a relationship, I'll open up more and more. For a time being, please don't ask for more.

  7. I don't get sulky when you don't answer my questions. Don't get sulky when I do the same. It's not about getting even. It's just I'm not willing to answer just yet.

  8. They say guys dislike clingy, needy, whiny partners. Well, so do I.

  9. I don't ask about your exes. Don't ask about mine.

  10. We've only been getting to know each other for less than a month. Just chill out and enjoy whatever we're having right now, OK.

Perhaps that's why I'm still single... But at least I stay true to myself.


***

Minggu, April 04, 2010

Art At The Mall

Category: Art, Daily Life

One can find beauty everywhere. All one has to do is look.

Sewaktu jalan2 ke Plaza Indonesia, saya memperhatikan bahwa banyak space yang masih kosong atau "under renovation" atau "opening soon". Yang menarik adalah, mall management tidak membiarkan walls tempat2 tadi kosong tanpa hiasan. Mereka mengubahnya menjadi sesuatu yang cantik dan sedap dipandang mata, memenuhi cita rasa estetika.

Check these out!


Girltalk




What women want: bags and shoes. Lots and lots of them. :)









Bonjour! Would you care for some of these lovely straw-berrrriiess... ?





Let's do some shopping!





My Lady, all I can offer you is this humble chariot... and my love...

*kyaaaaaaaaa......!!!*




Duh, pengen gak sih punya charm bracelet secantik ini...



Etalase super imut di salah satu toko perlengkapan bayi.

***