Gara2 hujan saya jadi kedatangan tamu...
Lima menit yang lalu 2 orang rekan perempuan sekantor barusan meninggalkan kamar kos2an saya. Ini pertama kalinya teman kantor baru saya maen ke kos. Dan sama sekali tanpa rencana! Tadinya kami bertiga hanya berniat makan nasi uduk di warung seberang. Kami bertiga cukup berjalan kaki karena jarak yang tak jauh. Saat kami tengah makan, hujan yang tadinya hanya rintik2 mendadak tercurah lebat. Jalan kaki ke kantor - biarpun dekat - jadi terasa jauh. Salah seorang rekan, Sherry, mengusulkan untuk "meneduh" di kos2an saya sampai hujan reda. Kos2an saya memang dekat sekali dengan tempat kami makan.
Jadilah saya, Sherry dan Elisa kongkow2 di kamar kos saya yang sempit. Kami duduk di ranjang saya yang tertutup sprei motif beruang2an coklat dan biru, sambil asik ngerumpi. Dalam hati saya membatin: "Untuuuung kamar saya lagi lumayan bersih dan rapi. Kalo enggak kan malu2in!"
Saat masuk kamar otomatis mata saya langsung melipir kian kemari dengan kecepatan cahaya. Hmmm... amaaaan... Sprei dan selimut rapih. Toples2 cemilan berbaris manis. Keset tergelar apik, tidak mleat-mleot. Gak ada tumpukan pakaian yang berantakan di atas tempat tidur seperti biasa. (Soalnya saya punya kebiasaan jelek melemparkan baju2 yang batal dipakai ke segala penjuru, alih2 melipat atau menggantungkannya kembali di lemari) Koleksi buku saya pun tertata di rak. Beberapa buku berserakan di atas meja tapi kalo itu mah gak pa-pa.
Sekali lagi saya menyadari betapa pentingnya menjaga agak tempat tinggal saya yang mungil ini senantiasa bersih dan rapi. Paling tidak enggak malu2in lah. You never know when you'll have a visitor and you never know who that visitor will be. Sherry, biarpun rekan yang cukup menyenangkan dan tangkas dalam bekerja, mulutnya seringkali ember ke mana2. Kalau kamar saya amburadul, dia tak akan segan2 menyiarkan warta berita ke seluruh penjuru kantor bahwa saya adalah perempuan jorok dan gak becus merawat tempat tinggal saya sendiri yang cuma berukuran sekian kali sekian meter persegi.
Sekalian, saya mau share gambar di bawah, karena sesuai dengan hari yang hujan ini.
Ini adalah etalase sebuah toko di Seattle. yang terkenal sebagai Kota Hujan (selain terkenal sebagai kota asalnya warung ngupi yang terkenal ke seantero dunia, namanya Starbucks). Soalnya bisa jadi dalam setahun yang terdiri 12 bulan, mereka mengalami 10 bulan mendung atau hujan. Pemilik toko membuat semacam "tirai" dari kartu2 kecil dalam berbagai nuansa warna biru yang digunting berbentuk tetes2 air hujan, lalu dirangkai dengan benang senar untuk memancing. Yang lucu, tiap kali ada pengunjung yang keluar atau masuk ke toko, angin yang berhembus masuk membuat "tirai" hujan itu bergoyang lembut kian-kemari, seperti hujan betulan. Kreatif!
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar