Minggu, Februari 07, 2010

See No E, Hear No E, Speak No E

Category: Feelings & Thoughts


"I think what I often see is that people are afraid of fashion.. so that, because it scares them or makes them feel insecure, they put it down. On the whole, people that say demeaning thing about our world, I think that's usually because they feel - in some ways - excluded or, you know, not part of the cool group.. So as a result, they just mock it. Just because you like to put on a beautiful Caroline Herrera dress or - I don't know - a pair of J-brand blue jeans instead of something basic from K-Mart, it doesn't make you dumb person. There is something about fashion that can make people very nervous." (Anna Wintour, Editor in Chief of American VOGUE)

Ok, I'm not a big fan of Anna Wintour, or even VOGUE. I'll take Harpers Bazaar any day instead of "that bible of fashion". But she does has a point. People often mock something, pretend that they look down on something, because of envy. Because they can not get it, no matter how much they try.
Orang sering kali ber pura2 memandang rendah sesuatu, karena iri. Karena sesuatu itu - biarpun mereka gembar-gembor menjelek-jelekkan - adalah sesuatu yang sebenarnya mereka inginkan, tapi tak mungkin mereka miliki.
Saya termasuk cewe yang populer saat SMA. Alhasil, saya tak perlu kuatir tak ada jemputan untuk pergi ke acara2 sweet seventeen, tak perlu deg2an kalau tak ada yang mengajak saya dansa di pesta2, dan karena banyak yang cowo yang senang pergi sama saya, sering kali saya pergi dengan cowo yang ber beda2.
Nah, ada satu cewe yang nyinyir banget sama saya. Sebut saja namanya Ita. Dia selalu mengatakan pada semua orang, dengan nada sinis, bahwa saya adalah "cewe murahan yang gampang diajak sama cowo2". Tidak cukup caranya ngomong saja yang nyelekit, masih ditambah dengan dagu terangkat 5 cm dan mata disipitkan pula. Terus dilanjutkan dengan narasi panjang lebar bahwa "seorang lady sejati akan menjaga harga dirinya dan tidak segampang itu diajak keluar oleh cowo2 sembarangan, kita sebagai wanita terhormat wajib tahan harga supaya tidak di-cap murahan, cowo2 yang demen mengajak itu pastilah cowo2 tak bermutu..." Bla bla bla... Untung dia gak sekalian saja bilang kalau saya pake susuk buat menarik cowo2 itu!
Saya sempat heran juga, kenapa sih si Ita ini benci banget sama saya?
Sampai suatu hari, mama-nya Ita datang ke rumah saya, ngobrol dengan mama saya. Si Tante ini minta tolong sama mama saya begini" "Di mana sih anakmu belajar dandan? Ita kepengan belajar juga bagaimana caranya pake make-up. Lalu mbok tolong sekali2 kalau anak-mu pergi keluar sama cowo2 si Ita itu diajak. Dia selalu mengomel gak ada cowo yang ngajakin dia pergi. Katanya dia pengen seperti anakmu."
Saya sampai melongo waktu mami cerita ke saya apa yang mama-nya Ita bilang. Jadi ternyata semua omongan negatif Ita yang men jelek2an saya itu karena iri toh? Sebenarnya dia kepingin seperti saya, tapi enggak bisa, gitu! Padahal saya sampai introspeksi diri ber jam2, sebenarnya saya ini pernah berbuat salah apa sama Ita sampai dia kayaknya benci banget sama saya. Tau gitu kan dari dulu Ita saya ajak maen dengan cowo2 itu sehingga dia gak ngerem terus di rumah dan jadi semakin nyinyir!
Kasian...
Itu cuman 1 contoh. Masih banyak contoh lain. Misalnya syndrome "poor little rich kid". Anak orang kaya kalau di cerita2 selalu diceritakan kurang perhatian, sombong, manja, dll. Lalu tipikal film2 Hollywood yang acap kali bertema "revenge of the nerd". Cewe yang populer di SMA selalu di-cap jahat, licik, dan suka mempermainkan cewe2 yang tidak populer, berkawat gigi dan pemalu. *Helllooooo.... yang bikin film bego ato gimana? Cewe2 populer terlalu sibuk dengan teman2 dan kepopuleran mereka, gak sempatlah ngisengin cewe yang tidak populer. Emang kurang kerjaan apa!*

Lalu berapa banyak stereotype di luar sana yang mengatakan bahwa cewe cantik itu otaknya kosong, dan cowo ganteng itu pasti playboy?
Kenapa banyak omongan2 miring tentang orang kaya, cantik, ganteng, pintar, atau punya banyak kelebihan lain?
Tiga huruf: I-R-I.
Sirik.
Dan sirik tanda tak mampu.
Orang2 ini, biarpun dengan hidung mendongak bilang: "Lebih baik miskin tapi jujur." atau "Gw gak cantik tapi gak murahan kayak si Polan!" - seandainya dikasih pilihan sama Tuhan untuk mendadak jadi kaya atau cantik seperti si Polan, pasti langsung pada saat itu juga bilang "Ya, ya, ya! Mau, mau, mau!" dan mengucap syukur yang tak habis2nya. Jujur aja deh!
Poin saya adalah, semua manusia di dunia ini punya kekurangan dan kelebihan. Tidak semua cewe cantik itu jahat bin bego. (Makanya saya suka film Legally Blonde, karena menceritakan bahwa cewe cantik dan populer juga bisa pintar dan baik hati.) Tidak semua cowo ganteng itu playboy. Tidak semua orang kaya itu sombong. Banyak juga kok orang yang udah jelek, miskin, bego, masih sombong dan suka nge jelek2in orang pula.
Lagian ngapain iri? Who can tell what the future will bring? Ms. Ita Nyinyir sekarang sudah married dengan seorang suami yang - biarpun gak cakep - baik hati, setia dan sabaaaaar banget menghadapi kenyinyiran istrinya. Kasar2nya, Ita gak pernah punya "penggemar" yang laen. Seumur hidup yang pernah naksir dia ya cuma 1 cowo yang sekarang jadi suaminya itu. Sedangkan saya? Wuih! Yang naksir saya banyak, ngantre deh. Tapi karena terlalu banyak pilihan saya malah jadi gak married-married. Udah gitu blo-onnya, saya salah pilih mulu, jadinya tiap kali pacaran dengan cowo2 yang gak beres. Saya justru gak seberuntung Ita, cuma punya 1 cowo, tapi oke banget. Jadi sebenarnya yang patut ngiri itu saya donk, bukannya Ita!
In short, gak usah sok nge-judge lah! If you don't have anything nice to say, don't say anything.
See no evil, hear no evil, speak no evil.
Susah?
Jelaaaaaas lah! Kalau manusia serba sempurna berarti kita sudah di surga, bukan lagi di dunia fana. Tapi kita bisa berusaha toh? Dan bagi teman2 di luar sana yang sebel karena ada manusia2 usil yang suka ngomong jelek2 tentang kamu.. Tenang sajaaaaa! Itu cuma orang2 sirik yang pengen tapi gak mampu. Makanya cuma bisa omdo alias omong doang.
Yang penting kita yakin kita baek; dan tentunya: yang penting hepi!
***

2 komentar:

  1. suka postingan ini :)

    "Tidak semua orang kaya itu sombong. Banyak juga kok orang yang udah jelek, miskin, bego, masih sombong dan suka nge jelek2in orang pula."

    Bener banged. Gw liat sih justru orang yg bener2 kaya biasanya malah rendah hati, gak banyak 'gembar-gembor' soal kekayaannya. Yang menengah kebawah justru keliatan banged pengen disangka kaya (ngejar barang2 bermerk dan maunya bertemen sama yg kaya doank). That's the reality bok, sinetron tuh kdg kurang variatip ya, selalu yg miskin yg baik, yg kaya yg jahat. Padahal sbenernya gag begitu

    Mungkin karna org kaya + ganteng/cantik adalah org yg bersyukur dan puas terhdp dirinya sendiri, dia menerima dirinya apa adanya. Sedangkan org miskin/ga cantik/ga ganteng, tidak bisa menerima diri apa adanya dan ingin banged jd org laen alias IRI.

    wih kok jd panjang hehehe

    BalasHapus
  2. Halo Nyonya Kecil. Ma kasih komennya... Iya, setuju banget, padahal di dunia ini kalo ada hak pasti ada kewajiban donk. Seperti kata Peter Parker di Spiderman, eh, apa ya, kalo gak salah, "From one more is given, more is expected." Gak ada manusia sempurna, pasti ada kekurangan dan kelebihan.
    Hehehe, iya, kalau liat pergaulan sosialita, seperti salah satu tulisan di blog kamu, ada yang kaya, ada yang biasa tapi sok kaya, ada yang memang biasa aja, ada yang pura2 biasa padahal kuaayaaaaaaaa...

    BalasHapus