Sabtu, Juli 18, 2009

Indonesia Menangis... Dan Saya Pun Berdoa Buat Para Teroris...

Category: Feelings & Thoughts

Tulisan ini didedikasikan kepada semua korban bom Marriott dan Ritz Carlton Jumat pagi kemarin, beserta keluarganya. Dan kepada bangsaku Indonesia yang tengah berduka.


Pagi-pagi dibangunkan oleh suara berisik dan sirene yang meraung-raung. Ternyata ada bom meledak di Mega Kuningan... lagi...



Ah, kasian bangsaku. Bertahun-tahun bangsa ini berjuang untuk memulihkan perekonomian dan citranya di mata dunia. Dan sekarang, saat tim sepak bola sebesar Manchester United merasa aman untuk datang ke negeri ini, tiba-tiba saja...



Gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga...



Membaca berita di internet, tokoh A mengutuk pelaku pengeboman... juga tokoh B... selebriti C mengutuk... tokoh internasional D mengutuk... Di Facebook, si Polan mengutuk... si Dodot mengutuk... Si Inem mengutuk... Mulai mengutuk mampus sampai supaya si pelaku masuk neraka, sampai supaya tujuh turunan cacar air dan gatel2. *lho?* Orang-orang yang terjebak delay dan macet di bandara mencaci-maki si teroris kampret karena bikin susah semua orang...

Dalam hati saya juga ingin mengutuk. Ingin mencaci maki. Tapi apa gunanya? Saya membaca sebuah komen di fesbuk yang cukup menohok, yang akan saya kutip di sini: "Pelaku bom bunuh diri = orang goblok yang berani mati lagi dimanfaatin sama orang jahat yang pinter dan takut mati."

Hmmmm... benar juga. Yang jahat adalah otaknya. Dianya sendiri takut mati sehingga membujuk orang lain untuk carry out the dirty work. Pelakunya sendiri? Yah, dia cuma orang goblok yang mudah dipengaruhi, dicuci otak dengan doktrin sesat. Tak ada gunanya mengutuk. Kebencian hanya menimbulkan lebih banyak lagi kebencian.
Saya berdoa. Saya berdoa untuk negeri ini. Negeri yang sering saya sebelin karena kebodohan, kekeraskepalaan, dan kemunafikannya, tapi toh tetap saya cintai.

Saya berdoa memohon ampun untuk semua dosa-dosa kami.
Saya berdoa untuk kasih, bukan kebencian.
Kejujuran, bukan politik.
Moral dan agama yang benar, bukan fanatisme berlebihan yang membabi-buta.
Persatuan, bukan perpecahan.

Dan saya berdoa untuk semua teroris dan calon teroris yang mungkin sedang dicuci otak, sedang ingin bergabung dengan paham yang aneh2, yang tertarik dengan ajaran2 yang keblinger, yang dipenuhi kebencian sehingga dalam keegoisannya juga ingin agar orang2 lain ikut menderita, supaya kalau memang manusia sudah tak bisa lagi menyentuh hati mereka, maka biarlah Tuhan yang menyentuh dan menyadarkan mereka dari kebutaan dan ketololan yang luar biasa keras kepalanya itu.

Dan saya semakin bertekad untuk tidak menjadi tukang ngambeg. (Baca tulisan saya tentang bahayanya jadi tukang ngambeg di sini) Karena teroris, sebenarnya adalah tukang ngambeg nomor wahid. Mereka ngambeg karena tidak mendapatkan apa yang mereka mau, apa pun itu. Mereka adalah orang2 yang tidak bahagia, sehingga ingin membuat orang2 lain tidak bahagia pula. If I cannot be happy, then no one is supposed to be happy! Everybody should be miserable, too, just like me!

Dan saya tidak mau jadi seperti itu.

Bangkitlah Indonesia! Meskipun segelintir pengecut egois goblok berusaha menjatuhkan dirimu, masih lebih banyak yang mencintaimu. Masih ada kebaikan di dunia ini. And it's worth fighting for.

Teman-teman sebangsa dan setanah air, apa pendapat Anda tentang peristiwa pengeboman ini? Apakah ada yang punya komentar dari orang asing tentang situasi di Indonesia?

***

6 komentar:

  1. gw kesian sama orang2 kecil yag kerja di mariot.u know, tukang parkir, satpam, dll yang jadi korban luka2. they're honest people just doing ther job,cari duit buat ngasih makan keluarga. kalo mang teroris beneran ngincernya orang asing, otaknya gak mikr kali ya kalo rakyat sendiri yang bakal kena. asingnya mah punya duit banyak,langsung dibawa berobat ke singapur! bikin tuh negara kefcil mkin kaya aja

    BalasHapus
  2. Memang di mana2 rakyat kecil yang paling rentan jadi korban. Juga rakyat kecil inilah yang paling rentan diprovokasi. Makanya semoga orang2 yang lebih berpendidikan tidak menyalahgunakan orang lain yang tidak sepandai mereka. Thanks ya sudah mampir ke blog saya.

    BalasHapus
  3. @slim white rose
    Agree with u'r post...
    slim white rose, could I know you personally ?
    thx.
    (ari_wahau@gmail.com)

    BalasHapus
  4. Hi Ari, ini sama dengan Ari yang barusan kasi komen juga ya? Kalau mau japri email aja ke slim.white.rose@gmail.com. Thanks dan salam kenal...

    BalasHapus
  5. Hai slim-white-rose,

    Apa kabar?
    Thanks udah berkunjung, ya, ke blog saya.. ;-)

    He'eh, bahaya tuh, dikit2 ngambek.

    Tapi yg lebih jadi pertanyaan, mereka ngga takut ya, siapa tau di antara yg cedera atau terbunuh, ada anggota keluarganya yg kerja keras buat ngasih makan keluarga?

    BalasHapus
  6. Hai juga, eh, panggilannya apa nih, Murni Rosa Indrasari (panjang ya, hehehe)... Sama2 dan ma kasih juga udah baca tulisan saya. Hehehe, kayaknya terorisnya gak mikir sampai ke situ deh (atau gak peduli kali ya). O iya, ini ada satu lagi komen dari fesbuk yang saya kutip:

    "Don't call yourself a suicide bomber...suicide is when you jump off the cliff by yourself...when you jump off the cliff and bring other people with you...you're just a plain old killer..."

    Rada nyeleneh sih, tapi cucok kan :)

    BalasHapus